Ngarit, menurut pekathik mempunyai 2 makna filosofis yang sangat dalam.
Makna pertama yaitu NGARIT yang diartikan sebagai meNGAtur wiRID, yaitu ngarit yang dilakukan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Tuhan sembari beraktivitas. Dengan mengatur harmonisasi antara gerakan tangan ketika menggerakkan arit, dan mengheningkan ucapan, fikiran, dan kedekatan hati dengan mengucap wirid. Sungguh luar biasa efek yang bisa dirasakan ketika harmonisasi ini terbentuk. Rasa terik matahari, rasa capek, haus, semuanya hilang, tergantikan suasana damai dan tenang dalam jiwa.
Makna kedua dari ngarit adalah NGArepke wiRID. Dengan pengertian melakukan semua hal seperti diatas, tetapi tanpa didasari rasa ikhlas, sehingga didalam fikiran sang pelaku ngarit hanyalah harapan tentang duniawinya yang akan mengalami perubahan. Atau dengan kata lain si pekathik hanya mengaharapkan ternaknya gemuk sehingga mempunyai nilai jual yang tinggi.
Padahal dengan usaha yang telah dilakukan oleh pekathik untuk mencarikan pakan terhaddap ternaknnya, sudah dipastikan ternaknya akan gemuk, meskipun tanpa melakukan wirid ketika ngarit. Tetapi jika mereka melakukannya dengan tulus dan ikhlas melakukan wirid ketika ngarit, kedamaian hati dan fikiran akan didapatkan walaupun pada akhirnya hewan ternaknya mati karena keracunan atau penyakit, si pekathik tak akan pernah merasa menyesal atau sedih.
Semoga pembelajaran ini bisa diterima oleh segala kalangan serta bisa menjadikan pembelajaran kepada kita semua, bahwa sesulit atau serendah apapun pekerjaan kita, asalkan kita melakukannya dengan ikhlas dan cinta, pekerjaan itu akan terasa nikmat.
Senin, 27 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
aku juga seorang tukang ngarit bung,, luar biasa,, tulisan ini
Ayo ngarit bosssss
Kerjaan ngarit itu melatih kesabaran ketekunan ,dan yg pasti kekuatan fisik . Salam ngarit 😁😁😁
Posting Komentar